Jumat, 26 Mei 2023

Contoh SoalTest PPG 2023 Materi Pedagogik : Pembahasan

1. Seorang siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, lalu masalah itu didiskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan solusinya.
Ilustasi ini berkaitan dengan perkembangan …. 

A. kemampuan kognitif √
B. kemampuan interaksional
C. kemampuan integrasi diri
D. kemampuan komunikatif


Pembahasan:

Kunci jawaban A (kemampuan kognitif) , siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi. Proses pengidentifikasian masalah membutuhkan kemampuan kognitif, termasuk kemampuan berpikir kritis, memproses informasi, dan menganalisis situasi yang dihadapi.

Dengan mengidentifikasi masalah, siswa harus mampu mengenali adanya permasalahan, menganalisis faktor-faktor yang terlibat, dan memahami akar permasalahan tersebut. Selanjutnya, dengan melakukan diskusi dalam kelompok, mereka berpartisipasi dalam pemecahan masalah secara kolaboratif.

Meskipun kemampuan interaksional dan kemampuan komunikatif juga relevan dalam konteks ini, pilihan A (kemampuan kognitif) dianggap lebih tepat karena fokus utama dari ilustrasi tersebut adalah pada kemampuan siswa dalam mengidentifikasi masalah melalui pemikiran dan pemecahan masalah.

2. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A. kemampuan berkomunikasi
B. Kemampuan untuk memecahkan masalah √
C. kemampuan berinteraksi
D. kemampuan untuk mengintegrasikan diri

Pembahasan:
Kunci jawaban yang benar adalah B. Kemampuan untuk memecahkan masalah.

Istilah "kognitif" merujuk pada proses pemikiran, pemahaman, dan pengolahan informasi yang terkait dengan pengetahuan, pemecahan masalah, persepsi, dan berbagai fungsi kognitif lainnya. Dalam konteks pernyataan ini, memecahkan masalah merupakan salah satu aspek yang mendasari makna istilah kognitif.

Kemampuan untuk memecahkan masalah melibatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, logis, dan kreatif untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis faktor-faktor terkait, dan menemukan solusi yang efektif. Proses ini melibatkan pemrosesan informasi, pengambilan keputusan, dan strategi berpikir yang aktif.

Jadi, dalam konteks pernyataan tersebut, jawaban yang paling tepat adalah B. Kemampuan untuk memecahkan masalah.

3. Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia

A. 0 – 2 tahun
B. 2 — 7 tahun
C. 7 — 11/12 tahun √
D. 11/12/ — 14/15 tahun

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah C. 7 — 11/12 tahun.
Pada rentang usia 7 — 11/12 tahun, anak-anak mengalami perkembangan kognitif yang signifikan, terutama dalam kemampuan berfikir operasional konkret. Pada periode ini, anak-anak mulai mampu menggunakan kaidah-kaidah logika untuk memahami dan memanipulasi obyek-obyek yang bersifat konkrit, misalnya menggunakan pemikiran seriasi, memahami hubungan kausalitas, dan memecahkan masalah konkret.

Seiring dengan perkembangan kognitif ini, anak-anak pada usia ini juga mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak yang lebih kompleks, meskipun masih terkait dengan situasi dan obyek yang konkret. Rentang usia ini juga dikenal sebagai tahap operasional konkret dalam teori perkembangan kognitif Piaget. Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah C. 7 — 11/12 tahun.

4. Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan?

A. Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit) √
B. Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)
C. Dominasi pengamatan bersifat egosentris
D. Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah A. Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit).

Pada tahapan perkembangan berfikir yang dikenal sebagai tahap operasional konkrit, anak-anak mulai dapat memahami konsep-konsep abstrak seperti bilangan dan angka, namun pemahaman mereka masih terkait dengan obyek-obyek yang bersifat konkret. Mereka mampu menggunakan logika dan kaidah-kaidah logis untuk memahami hubungan dan operasi yang terjadi pada obyek-obyek konkret di sekitar mereka.

Dalam konteks pertanyaan ini, penggunaan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) serta IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) sebagai media pembelajaran cocok dengan tahapan operasional konkrit. Media tersebut memberikan obyek-obyek konkret yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk mempelajari konsep-konsep dalam IPA dan IPS dengan bantuan kaidah-kaidah logis.

Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah A. Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit).

5. Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….
A. Kognitif
B. Sosial
C. Emosional √
D. moral

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah C. Emosional.

Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri merupakan ciri-ciri dari kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional melibatkan pemahaman dan pengelolaan emosi, serta kemampuan untuk memahami emosi orang lain, membangun hubungan yang sehat, dan memotivasi diri sendiri.

Dalam konteks ini, peserta didik perlu memiliki kemampuan emosional yang baik untuk dapat membina hubungan yang harmonis dengan orang lain, seperti teman sekelas, guru, dan anggota masyarakat. Kemampuan memotivasi diri juga merupakan aspek penting dalam kecerdasan emosional, di mana peserta didik dapat mengatur emosi mereka sendiri, mengelola stres, dan tetap termotivasi dalam mencapai tujuan mereka.

6. Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.
Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan

A. sosial-emosional √
B. kognitif
C. moral
D. spritual

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah A. sosial-emosional.

Berdasarkan deskripsi tersebut, peserta didik mengalami permasalahan dalam perkembangan sosial-emosional. Dia memiliki kecenderungan untuk mendominasi dalam kelompok belajar dan tidak memberi kesempatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Selain itu, saat teman lain memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, peserta didik tersebut memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.

Perilaku tersebut mengindikasikan adanya kesulitan dalam berinteraksi sosial, seperti kurangnya keterampilan dalam berbagi kekuasaan, menghargai pendapat orang lain, atau mengendalikan emosi dengan baik. Hal ini juga dapat mencerminkan kurangnya kemampuan untuk mengatasi frustrasi atau konflik yang mungkin timbul dalam konteks kelompok belajar.

Perkembangan sosial-emosional melibatkan kemampuan dalam berinteraksi sosial, membangun hubungan yang sehat, mengelola emosi dengan baik, dan memiliki kesadaran diri. Dalam kasus ini, peserta didik mengalami hambatan dalam aspek sosial-emosionalnya.

7. Peserta didik telah memiliki yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan …

A. penalaran pascakonvensional √
B. penalaran konvensional
C. penalaran prakonvensional
D. penalaran interkonvensional

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah A. penalaran pascakonvensional.

Deskripsi tersebut menggambarkan perilaku moral-spiritual yang terjadi pada tahap penalaran pascakonvensional. Pada tahap ini, peserta didik telah mencapai tingkat moralitas yang lebih tinggi dan mampu menginternalisasi nilai-nilai moral secara mandiri. Mereka memiliki pemahaman yang lebih kompleks tentang tindakan moral, mampu menjelajahi pilihan-pilihan yang ada, dan kemudian membuat keputusan berdasarkan kode moral pribadi mereka sendiri.

Pada tahap penalaran pascakonvensional, individu tidak hanya mengandalkan standar-standar eksternal atau otoritas eksternal untuk menentukan tindakan moral mereka, tetapi mereka mengembangkan prinsip-prinsip moral yang mereka pilih dan mengikuti secara sukarela. Mereka mampu mempertimbangkan nilai-nilai etika, keadilan, dan konsekuensi moral dalam mengambil keputusan.

8. Individu memandang apa yang diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat dan bangsa serta setia mendukung aturan social bukan hanya untuk ketenangan tetapi disadari sebagai sesuatu yang berharga. Pernyataan tersebut merupakan tahapan perkembangan moral

A. Prakonvensional
B. Konvensional
C. Pascakonvensional √
D. Interkonvensional

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah C. Pascakonvensional.

Deskripsi tersebut menggambarkan tahapan perkembangan moral pascakonvensional. Pada tahap ini, individu memandang apa yang diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat, dan bangsa sebagai sesuatu yang berharga dan penting. Mereka mendukung aturan sosial bukan hanya untuk menjaga ketenangan, tetapi juga karena mereka menyadari nilai-nilai yang terkandung dalam aturan tersebut.

Pada tahap pascakonvensional, individu mengembangkan pemahaman moral yang lebih kompleks dan mampu melihat dan mempertimbangkan nilai-nilai etika, keadilan, dan kebaikan yang melekat dalam aturan sosial. Mereka memiliki komitmen terhadap prinsip-prinsip moral yang mereka yakini sebagai yang benar, bahkan jika itu bertentangan dengan harapan kelompok atau masyarakat.

9. Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….

A. mengemukakan gagasan
B. mengaktualisasikan diri
C. penciptaan hubungan yang baik √
D. menformulasikan tindakan

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah C. penciptaan hubungan yang baik.

Melakukan kegiatan ekstrakurikuler, rekreasi dengan guru, dan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal penciptaan hubungan yang baik. Melalui interaksi sosial dalam kegiatan tersebut, peserta didik dapat membangun hubungan yang positif dengan guru dan teman-teman sebaya. Hubungan yang baik ini dapat memberikan dukungan emosional, motivasi, dan bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar.

Dalam konteks ini, kegiatan-kegiatan tersebut juga dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam kelompok, mengelola konflik, dan membangun kerjasama. Interaksi sosial yang terjadi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan informal lainnya juga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung belajar dan pertumbuhan peserta didik.

Meskipun mengemukakan gagasan (A), mengaktualisasikan diri (B), dan menformulasikan tindakan (D) juga merupakan aspek yang penting dalam belajar, namun dalam konteks soal ini, fokus utama adalah pada penciptaan hubungan yang baik sebagai fungsi utama kegiatan tersebut.


11. Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia tidak mengerti apa yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan belajar dalam hal ….
A. kesulitan akademis
B. gangguan simbolik √
C. gangguan nonsimbolik
D. gangguan sosial

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah B. gangguan simbolik.

Deskripsi tersebut menggambarkan peserta didik yang mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi pada saat ditanya tidak mengerti apa yang telah didengar. Hal ini menunjukkan adanya gangguan simbolik dalam belajar.

Gangguan simbolik berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk memahami dan menggunakan simbol-simbol dalam proses belajar, seperti kata-kata, lambang, atau representasi lainnya. Peserta didik yang mengalami gangguan simbolik mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami arti simbol-simbol tersebut, menghubungkannya dengan pengetahuan yang ada, atau menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Dalam kasus ini, peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi kemampuannya untuk memahami dan menggunakan simbol-simbol tersebut terbatas. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami pertanyaan atau instruksi yang diajukan, sehingga mereka tidak dapat mengungkapkan pemahaman mereka dengan tepat.


12. Perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah….
A. Membantu siswa agar dapat memecahkan masalah pribadinya
B. Menbantu siswa agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya
C. Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar √
D. Membantu siswa agar memperoleh informasi tertentu

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah C. Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar.

Tujuan konseling adalah membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar. Konseling merupakan suatu proses di mana seorang konselor membantu siswa dalam mengenali, memahami, dan mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam hal belajar. Konselor bekerja sama dengan siswa untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat kemajuan belajar mereka dan membantu mereka mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Melalui konseling, siswa dapat memperoleh dukungan emosional, bimbingan, dan saran yang diperlukan untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan belajar. Konselor juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar, seperti mengatur waktu, mengelola stres, meningkatkan motivasi, dan meningkatkan metode belajar yang efektif.

Meskipun perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya, dalam konteks soal ini, tujuan konseling yang paling sesuai adalah membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar.


14. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….
A. Sibernetik
B. Humannistik
C. Behaviorisme
D. Konstruktivisme √

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah D. Konstruktivisme.

Deskripsi tersebut mencerminkan penerapan teori belajar konstruktivisme dalam proses pembelajaran. Konstruktivisme adalah suatu pendekatan belajar yang menekankan pada peran aktif peserta didik dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman yang mereka alami.

Dalam konteks tersebut, para siswa diberikan kebebasan untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari pola, menggeneralisasi, dan membuktikan benar atau tidaknya dugaan mereka. Proses ini memungkinkan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, mengkonstruksi pengetahuan baru, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.

Teori konstruktivisme menekankan bahwa pembelajaran bukan hanya tentang menerima informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi melibatkan konstruksi pengetahuan yang aktif oleh siswa. Mereka membangun pemahaman mereka sendiri melalui refleksi, pengalaman, dan interaksi dengan materi pembelajaran.


15. Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….
A. Humanistik √
B. Konstruktivisme
C. kognitivisme
D. Nativisme

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah A. Humanistik.

Deskripsi tersebut mencerminkan prinsip-prinsip teori belajar humanistik. Pendekatan humanistik dalam pembelajaran menekankan pada pemahaman dan penghargaan terhadap individu sebagai subjek belajar. Teori ini berfokus pada pengembangan potensi pribadi, kebutuhan psikologis, dan keinginan untuk tumbuh dan mengaktualisasikan diri.

Dalam pendekatan humanistik, peran guru adalah sebagai fasilitator, motivator, dan pemberi makna kehidupan kepada siswa. Guru tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mendorong siswa untuk mengembangkan kemandirian, mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka, dan mengenali nilai-nilai dan tujuan hidup mereka sendiri.

Teori humanistik berusaha memahami perilaku belajar dari perspektif individu yang belajar, bukan hanya sebagai pengamat eksternal. Teori ini menekankan pentingnya pengalaman subjektif, kesadaran diri, dan pengembangan pribadi dalam proses pembelajaran.



16. Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar ….
A. Sibernetik √
B. Konstruktivisme
C. Behaviorisme
D. Kognitivisme

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah A. Sibernetik.

Pernyataan tersebut sejalan dengan teori belajar sibernetik. Teori sibernetik menekankan hubungan antara sistem dan lingkungannya, di mana informasi dan umpan balik memainkan peran penting dalam proses pembelajaran.

Dalam konteks perkembangan teknologi saat ini, siswa dapat belajar secara online atau jarak jauh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Teknologi memungkinkan akses ke sumber daya pembelajaran yang luas, komunikasi yang cepat, dan kolaborasi dalam jaringan. Siswa dapat belajar setiap saat dan di manapun melalui platform pembelajaran online.

Teori sibernetik menggambarkan pembelajaran sebagai suatu proses interaktif antara siswa, teknologi, dan lingkungan pembelajaran. Informasi dan umpan balik yang diperoleh dari teknologi dan lingkungan membantu siswa dalam memperoleh pemahaman baru dan mengatur perilaku pembelajaran mereka.


17. Pendapat yang menyatakan bahwa pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang adalah teori belajar…
A. Behaviorisme
B. Konstruktivisme
C. Kognitivisme √
D. Sibernatik

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah C. Kognitivisme.

Pernyataan tersebut mencerminkan prinsip-prinsip teori belajar kognitivisme. Teori belajar kognitivisme menekankan peran pemrosesan informasi, pengolahan mental, dan struktur kognitif individu dalam pembelajaran.

Menurut teori kognitivisme, pengetahuan baru yang diperoleh oleh individu akan disesuaikan, dikaitkan, atau terkait dengan pengetahuan atau pengalaman yang sudah ada di dalam struktur kognitifnya. Proses ini melibatkan konstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang sudah ada, menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep yang telah dikuasai sebelumnya.

Dalam konteks pernyataan tersebut, pengetahuan atau pengalaman baru dihubungkan dengan pengetahuan lama yang sudah ada dalam struktur kognitif individu. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip teori belajar kognitivisme.


18. Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam:

A. Silabus
B. RPP √
C. Silabus dan RPP
D. SKL

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah B. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

RPP adalah dokumen yang merinci rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dokumen ini mencakup berbagai aspek, termasuk tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode evaluasi, dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam konteks pertanyaan ini, tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya tercakup dalam RPP. RPP memberikan panduan kepada guru tentang apa yang harus dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran, baik dari segi proses pembelajaran maupun hasil yang diharapkan.


19. Komponen rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari….
A. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi √
B. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
C. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
D. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, langkah-langkah pembelajaran

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah A. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi.

Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan dokumen yang merinci rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Komponen-komponen yang terdapat dalam RPP mencakup:

1. Identitas: Informasi tentang identitas mata pelajaran, kelas, dan waktu pembelajaran.
2. Kompetensi Inti: Kompetensi yang menjadi fokus utama dalam pembelajaran, yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Kompetensi Dasar: Pernyataan spesifik yang menggambarkan apa yang harus dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran.
4. Indikator: Tanda atau petunjuk yang menggambarkan perilaku atau hasil yang dapat diamati untuk menilai pencapaian kompetensi.
5. Tujuan Pembelajaran: Pernyataan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
6. Materi: Isi atau konten yang akan diajarkan kepada peserta didik.
7. Metode: Pendekatan atau cara yang digunakan oleh guru dalam mengajar.
8. Media Pembelajaran: Alat atau bahan yang digunakan untuk membantu penyampaian materi dan memfasilitasi pembelajaran.
9. Sumber Belajar: Referensi atau bahan tambahan yang digunakan dalam pembelajaran.
10. Langkah-langkah Pembelajaran: Urutan kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
11. Evaluasi: Proses penilaian untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi peserta didik.


20. Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut:
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar √
B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan
C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru
D. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan

Pembahasan:

Kunci jawaban yang benar adalah A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan RPP mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar.

Silabus dan RPP merupakan dua dokumen yang digunakan dalam perencanaan pembelajaran. Meskipun keduanya memiliki keterkaitan, terdapat perbedaan antara keduanya, yaitu:

1. Silabus: Silabus merupakan dokumen yang merinci kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran. Silabus menyajikan gambaran umum tentang materi pembelajaran, urutan pembelajaran, alokasi waktu, serta indikator pencapaian kompetensi. Silabus bersifat lebih umum dan dapat digunakan oleh berbagai guru yang mengajar mata pelajaran yang sama.

2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran): RPP merupakan dokumen yang lebih rinci dan spesifik, yang berfungsi sebagai panduan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. RPP mengarahkan kegiatan belajar yang diorganisir oleh guru untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam silabus. RPP mencakup langkah-langkah pembelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran, penilaian, serta penyesuaian pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Dengan demikian, jawaban yang benar adalah A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan RPP mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar.


Sumber Soal: 

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Test PPG 2023 Materi Pedagogik No.1-20

Previous Post
Next Post

0 comments: